KONSEP
MANUSIA
KONSEP
HOLISTIK
Perawat
peduli akan manusia sebagai suatu makhluk yang utuh dan lengakap (holistik),
bukan hanya merupakan sejumlah proses atau jumlah bagian tubuhnya. Teori
holisttik ini menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk utuh yang terdiri dari
komponen biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Berarti dalam berhubungan
dengan klien, perawat harus memperlakukan klien sebagai makhluk yang unik dan
utuh yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Karena itu gangguan pada satu
bagian tubuh merupakan gangguan pada seluruh sistem tubuh itu. Dalam praktek
keperawatan, perawat harus selalu mengingat identitas diri dan keutuhan
individu dan mengerti hubungan bagian tubuh yang sedang dirawat dengan "
totalitas" dari interaksi individu dan hubungan keutuhan ituu dengan
bagian tubuhnya.
Sehat yang
utuh melibatkan keseluruhan individu, seluruh keberadaannya" termasuk
kebugaran fisik dan emosional yang negatif, pengelolaan stress, kepekaan
terhadap lingkungan, kesadaran diri dan pandangan spiritual.
MANUSIA
SEBAGAI SISTEM
Manusia
merupakan suatu sistem terbuka dengan berbagai subsistem yang saling terkait.
Bila dikaitkan dengan teori holistik diatas, manusia dengan komponen biologis,
psikologis, sosial dan spiritualnya bisa dianggap sebagai suatu sistem dengan
hirarki subsistemnya.
Sistem
biologis terdiri atas subsistem neurologis, muskuloskeletal, pernafasan,
sirkulasi, dan perkemihan. Setiap subsistem ini masih bisa dibagi lagi :
misalnya sistem kemih terdiri dari ginjal, ureter, dan kandung kemih; sistem
sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah; sistem neurologis terdiri
dari otak sumsum belakang dan saraf.
Sistem
psikologis dan sosial terdiri dari subsistem berfikir, berperasaan dan pola
interaksi. Subsistem dari dari sistem sosial dan psikososial ini bervariasi
tergantung dari masing-masing pembuat teori dan onsep.
Johnson
(1980) mendiskripsikan sistem manusia sesuai dengan subsistem perilaku
psikologis yaitu afiliatif, ketergantungan, agresif/ protektif dan pencapaian,
Sedangkan Orem membuat kategori sistem psikologis dan sosial sebagai dalam
keadaan sendiri atau bersama orang lain, situasi yang mengancam kesejahteraan
individu dan kecenderungan untuk mentaati norma.
Adaptasi
adalah proses berubah yang memungkinkan individu berespon terhadap perubahan
lingkungan, tetapi tetap mempertahankan integritas atau keutuhannya
( Levine,
1969). Dalam konteks adaptasi ini, lingkungan adalah semua kondisi, keadaan dan
pengaruh dari lingkungan yang mempengaruhi perkembangan organisme/ makhluk
hidup. Lingkungan disini tidak hanya lingkungan eksternal tetapi juga
lingkungan internal.
Roy (1981)
menyatakan bahwa manusia merupakan sistem adapatasi yang berfungsi sebagai
suatu keutuhan (totalitas) . Yang dimaksud dengan perilaku adaptif adalah
perilaku manusia itu seutuhnya. Roy mengidentifikasi 2 prosesor utama sistem
adaptif ini yaitu regulator dan kognator. Setiap individu menggunakan subsistem
ini untuk koping // beradaptasi dengan stimulus internal dan eksternal. Mekanisme regulator mempunyai
komponen saraf, endokrin dan persepsi- psikomotor. Mekanisme regulator mencakup
jalur psikososial dan perangkat untuk proses persepsi atau informasi,
pembelajaran, penilaian dan emosi.
MANUSIA
SEBAGAI SISTEM SOSIAL, INTERPERSONAL
King ( 1976
) menyatakan bahwa kepedulian utama keperawatan adalah perilaku manusia,
interaksi sosial dan pergerakan sosial. Karena itu King memasukkan tiga sistem
interaksi dinamis dalam konsep manusia yaitu individu (sistem personal ),
kelompok (sistem Interpersonal), dan masyarakat (sistem sosial). Setiap sistim
ini mempunyai serangkaian konsep yang saling terkait ,yang menurut King sangat
perlu untuk mengerti manusia.
KEBUTUHAN
DASAR MANUSIA
Selain
mempunyai ciri yang unik, manusia mempunyai kebutuhan dasar umum untuk semua
orang. Kebutuhan dasar manusia adalah semua yang dibutuuhkan manusia agar bisa
mempertahankan homeostasis fisiologis dan psikologis. Perawat perlu memenuhi
kebutuhan dasarnya sendiri agar mampu membantu pasien dengan efektif. Perawat
yang kebutuhannya akan istirahat, rasa aman, cinta dan kasih sayang, rasa
memiliki dan dimiliki serta esteem tidak terpenuhi, tidak bisa memberi bantuan
efektif yang dibutuhkan klien. Misalnya, perawat yang lelah mungkin kurang
memberi penilaian yang penting untuk memberi obat atau kurang tenaga untuk
memberi support psikologis pada pasien yang menangis.
Hal berikut
ini, merupakan kebutuhan dasar manusia :
1.
Setiap manusia mempunyai kebutuhan dassar yang sama,
walaupun demikian, setiap kebutuhan manusia dimodifikasi oleh kultur dimana ia
tinggal. Persepsi seseorang akan kebutuhannya sangat bervariasi sebagai akibat
pembelajaran dan standar kultur. Misalnya pencapaian profesional mungkin perlu
pada kultur atau subkultur tertentu dan mungkin saja tidak penting pada yang
lain.
2.
Manusia memenuhi kebutuhannya terkait pada
prioritasnya sendiri. Misalnya dalam keadaan kekeringan, kehausan ( drop )
seseorang ibu mungkin menyerahkan jatah airnya dan rela mati agar anaknya
mendapat cukup air dan hidup.
3.
Walaupun semua kebutuhan dasar harus terpenuhi,
kebutuhan tertentu bisa ditunda. Misalnya kebutuhan akan kemandirian bisa
ditunda oleh seorang yang sakit sampai dia sembuh kembali.
4.
Kegagalan untuk memenuhi kebutuhan mengakibatkan
terjadinya satu arah atau lebih ketidakseimbangan homeostasis, dan yang bisa
menyebabkan terjadinya penyakit.
5.
Suatu kebutuhan bisa disebabkan oleh rangsang internal
maupun eksternal. Misalnya kebutuhan akan makan, seseorang mungkin merasa lapar
karena teringat akan suatu makanan (rangsang internal) atau karena melihat kue
yang sangat menarik (rangsang eksternal).
6.
Bila dirasakan adanya suatu kebutuhan, seseorang
mempunyai berbagai respon untuk memenuhi kebtuhannya. Pilihan respon yang
dilakukan seseorang terjadi sebagai akibat pengalaman atau nilai kultur dimana
orang itu tinggal. Misalnya seorang wanita profesional yang pulang kerumah
merasa letih, mungkin memenuhi kebutuhan relaksasinya dengan berkebun. Respon
ini merefleksikan pengalaman dan kultur.
7.
Kebutuhan saling terkait. Beberapa kebutuhan tidak
bisa terpenuhi bila kebutuhan lain yang terkait tidak terpenuhi. Kebutuhan akan
hidrasi bisa terganggu bila kebutuhan eleminasi urin tidak terpenuhi. Demikian
juga kebutuhan akan rasa aman bisa terganggu bila kebutuhan akan oksigen,
terancam akan sumbatan jalan nafas.
Ada
berbagai kategori kebutuhan. Model Dunn (1958) mengusulkan serangkaian
kebutuhan yang harus dipenuhi individu untuk mencapai keadaan, fungsi maksimal
atau tingkat tertinggi sejahtera. Kebutuhan dasar menurut Dunn adalah :
kelangsungan hidup, komunikasi, berteman, tumbuh, imaginasi, cinta,
keseimbangan, lingkungan, komunikasi dengan alam semesta, filsafat hidup, harga
diri, kemerdekaan dan ruang. Pada waktu-waktu tertentu berbagai kebutuhan
menjadi relatif lebih penting bagi individu.
Model Maslow (1970) untuk kebutuhan mencakup
kebutuhan fisiologis dan kebutuhab psikologis dan memberi kerangka hirarki bagi
kebutuhan ini yang terkait dengan tingkat kritisnya bagi kelangsungan hidup.
Menurut maslow ada lima kategori kebutuhan dengan hirarki sbb :
1.
Kebutuhan fisiologis
2.
Kebutuhan akan keamanan dan rasa aman
3.
Kebutuhan akan cinta dan di/memiliki
4.
Kebutuhan akan self esteem
5.
Kebutuhan akan aktualisasi diri ( self actualism)
Tingkat
tertinggi menurut Maslow, yaitu aktualisasi diri, merupakan puncak bagi pribadi
yang berkembang; dengan sendirinya, tidak banyak orang yang telah mencapai
tingkat ini.