Senin, 03 Maret 2014

KONSEP MANUSIA



KONSEP MANUSIA

KONSEP HOLISTIK
Perawat peduli akan manusia sebagai suatu makhluk yang utuh dan lengakap (holistik), bukan hanya merupakan sejumlah proses atau jumlah bagian tubuhnya. Teori holisttik ini menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk utuh yang terdiri dari komponen biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Berarti dalam berhubungan dengan klien, perawat harus memperlakukan klien sebagai makhluk yang unik dan utuh yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Karena itu gangguan pada satu bagian tubuh merupakan gangguan pada seluruh sistem tubuh itu. Dalam praktek keperawatan, perawat harus selalu mengingat identitas diri dan keutuhan individu dan mengerti hubungan bagian tubuh yang sedang dirawat dengan " totalitas" dari interaksi individu dan hubungan keutuhan ituu dengan bagian tubuhnya.
Sehat yang utuh melibatkan keseluruhan individu, seluruh keberadaannya" termasuk kebugaran fisik dan emosional yang negatif, pengelolaan stress, kepekaan terhadap lingkungan, kesadaran diri dan pandangan spiritual.

MANUSIA SEBAGAI SISTEM
Manusia merupakan suatu sistem terbuka dengan berbagai subsistem yang saling terkait. Bila dikaitkan dengan teori holistik diatas, manusia dengan komponen biologis, psikologis, sosial dan spiritualnya bisa dianggap sebagai suatu sistem dengan hirarki subsistemnya.
Sistem biologis terdiri atas subsistem neurologis, muskuloskeletal, pernafasan, sirkulasi, dan perkemihan. Setiap subsistem ini masih bisa dibagi lagi : misalnya sistem kemih terdiri dari ginjal, ureter, dan kandung kemih; sistem sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah; sistem neurologis terdiri dari otak sumsum belakang dan saraf.
Sistem psikologis dan sosial terdiri dari subsistem berfikir, berperasaan dan pola interaksi. Subsistem dari dari sistem sosial dan psikososial ini bervariasi tergantung dari masing-masing pembuat teori dan onsep.
Johnson (1980) mendiskripsikan sistem manusia sesuai dengan subsistem perilaku psikologis yaitu afiliatif, ketergantungan, agresif/ protektif dan pencapaian, Sedangkan Orem membuat kategori sistem psikologis dan sosial sebagai dalam keadaan sendiri atau bersama orang lain, situasi yang mengancam kesejahteraan individu dan kecenderungan untuk mentaati norma.

MANUSIA SEBAGAI SISTEM BERADAPTASI
Adaptasi adalah proses berubah yang memungkinkan individu berespon terhadap perubahan lingkungan, tetapi tetap mempertahankan integritas atau keutuhannya
( Levine, 1969). Dalam konteks adaptasi ini, lingkungan adalah semua kondisi, keadaan dan pengaruh dari lingkungan yang mempengaruhi perkembangan organisme/ makhluk hidup. Lingkungan disini tidak hanya lingkungan eksternal tetapi juga lingkungan internal.
Roy (1981) menyatakan bahwa manusia merupakan sistem adapatasi yang berfungsi sebagai suatu keutuhan (totalitas) . Yang dimaksud dengan perilaku adaptif adalah perilaku manusia itu seutuhnya. Roy mengidentifikasi 2 prosesor utama sistem adaptif ini yaitu regulator dan kognator. Setiap individu menggunakan subsistem ini untuk koping // beradaptasi dengan stimulus internal  dan eksternal. Mekanisme regulator mempunyai komponen saraf, endokrin dan persepsi- psikomotor. Mekanisme regulator mencakup jalur psikososial dan perangkat untuk proses persepsi atau informasi, pembelajaran, penilaian dan emosi.

MANUSIA SEBAGAI SISTEM SOSIAL, INTERPERSONAL
King ( 1976 ) menyatakan bahwa kepedulian utama keperawatan adalah perilaku manusia, interaksi sosial dan pergerakan sosial. Karena itu King memasukkan tiga sistem interaksi dinamis dalam konsep manusia yaitu individu (sistem personal ), kelompok (sistem Interpersonal), dan masyarakat (sistem sosial). Setiap sistim ini mempunyai serangkaian konsep yang saling terkait ,yang menurut King sangat perlu untuk mengerti manusia.

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Selain mempunyai ciri yang unik, manusia mempunyai kebutuhan dasar umum untuk semua orang. Kebutuhan dasar manusia adalah semua yang dibutuuhkan manusia agar bisa mempertahankan homeostasis fisiologis dan psikologis. Perawat perlu memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri agar mampu membantu pasien dengan efektif. Perawat yang kebutuhannya akan istirahat, rasa aman, cinta dan kasih sayang, rasa memiliki dan dimiliki serta esteem tidak terpenuhi, tidak bisa memberi bantuan efektif yang dibutuhkan klien. Misalnya, perawat yang lelah mungkin kurang memberi penilaian yang penting untuk memberi obat atau kurang tenaga untuk memberi support psikologis pada pasien yang menangis.

Hal berikut ini, merupakan kebutuhan dasar manusia :
1.      Setiap manusia mempunyai kebutuhan dassar yang sama, walaupun demikian, setiap kebutuhan manusia dimodifikasi oleh kultur dimana ia tinggal. Persepsi seseorang akan kebutuhannya sangat bervariasi sebagai akibat pembelajaran dan standar kultur. Misalnya pencapaian profesional mungkin perlu pada kultur atau subkultur tertentu dan mungkin saja tidak penting pada yang lain.
2.      Manusia memenuhi kebutuhannya terkait pada prioritasnya sendiri. Misalnya dalam keadaan kekeringan, kehausan ( drop ) seseorang ibu mungkin menyerahkan jatah airnya dan rela mati agar anaknya mendapat cukup air dan hidup.
3.      Walaupun semua kebutuhan dasar harus terpenuhi, kebutuhan tertentu bisa ditunda. Misalnya kebutuhan akan kemandirian bisa ditunda oleh seorang yang sakit sampai dia sembuh kembali.
4.      Kegagalan untuk memenuhi kebutuhan mengakibatkan terjadinya satu arah atau lebih ketidakseimbangan homeostasis, dan yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit.
5.      Suatu kebutuhan bisa disebabkan oleh rangsang internal maupun eksternal. Misalnya kebutuhan akan makan, seseorang mungkin merasa lapar karena teringat akan suatu makanan (rangsang internal) atau karena melihat kue yang sangat menarik (rangsang eksternal).
6.      Bila dirasakan adanya suatu kebutuhan, seseorang mempunyai berbagai respon untuk memenuhi kebtuhannya. Pilihan respon yang dilakukan seseorang terjadi sebagai akibat pengalaman atau nilai kultur dimana orang itu tinggal. Misalnya seorang wanita profesional yang pulang kerumah merasa letih, mungkin memenuhi kebutuhan relaksasinya dengan berkebun. Respon ini merefleksikan pengalaman dan kultur.
7.      Kebutuhan saling terkait. Beberapa kebutuhan tidak bisa terpenuhi bila kebutuhan lain yang terkait tidak terpenuhi. Kebutuhan akan hidrasi bisa terganggu bila kebutuhan eleminasi urin tidak terpenuhi. Demikian juga kebutuhan akan rasa aman bisa terganggu bila kebutuhan akan oksigen, terancam akan sumbatan jalan nafas.

Ada berbagai kategori kebutuhan. Model Dunn (1958) mengusulkan serangkaian kebutuhan yang harus dipenuhi individu untuk mencapai keadaan, fungsi maksimal atau tingkat tertinggi sejahtera. Kebutuhan dasar menurut Dunn adalah : kelangsungan hidup, komunikasi, berteman, tumbuh, imaginasi, cinta, keseimbangan, lingkungan, komunikasi dengan alam semesta, filsafat hidup, harga diri, kemerdekaan dan ruang. Pada waktu-waktu tertentu berbagai kebutuhan menjadi relatif lebih penting bagi individu.








Model Maslow (1970) untuk kebutuhan mencakup kebutuhan fisiologis dan kebutuhab psikologis dan memberi kerangka hirarki bagi kebutuhan ini yang terkait dengan tingkat kritisnya bagi kelangsungan hidup. Menurut maslow ada lima kategori kebutuhan dengan hirarki sbb :
1.      Kebutuhan fisiologis
2.      Kebutuhan akan keamanan dan rasa aman
3.      Kebutuhan akan cinta dan di/memiliki
4.      Kebutuhan akan self esteem
5.      Kebutuhan akan aktualisasi diri ( self actualism)
Tingkat tertinggi menurut Maslow, yaitu aktualisasi diri, merupakan puncak bagi pribadi yang berkembang; dengan sendirinya, tidak banyak orang yang telah mencapai tingkat ini.