Jumat, 03 Januari 2014

Fraktur Cruris Pada Tibia-Fibula

Anatomi Cruris


Gambar 1 Anatomi Cruris Tibia-Fibula

Os Tibia
Tibia atau tulang kering merupakan kerangka yang utama dari tungkai bawah dan terletak medial dari fibula atau tulang betis. Tibia adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung.
Ujung atas memperlihatkan adanya kondil medial dan kondil lateral. Kondi-kondil ini merupakan bagian yang paling atas dan paling pinggir dari tulang. Permukaan superior memperlihatkkan dua dataran permukaan persendian untuk femur dalam formasi sendi lutut.
Kondil lateral memperlihatkan posterior sebuah faset untuk persendian dengan kepala fibula pada sendi tibio-fibuler superior. Kondil-kondil ini di sebelah belakang dipisahkan oleh lekukan popliteum.
Ujung bawah masuk dalam formasi persendian mata kaki. Tulangnya sedikit melebar dan ke bawah sebelah medial menjulang menjadi maleolus medial atau maleolus tibiae.
Permukaan lateral dari ujung bawah bersendi dengan fibula pada persendian tibio-fibuler inferior. Tibia membuat sendi dengan tiga tulang, yaitu femur, fibula dan talus.
Merupakan tulang tungkai bawah yang lebih besar dan terletak di sebelah medial sesuai dengan os radius pada lengan atas.Tetapi Radius posisinya terletak disebelah lateral karena anggota badan bawah memutar kearah medialis. Atas alasan yang sama maka ibu jari kaki terletak disebelah medialis berlawanan dengan ibu jari tangan yang terletak disebelah lateralis. (Anatomi fisiologi,untuk siswa perawat, 1997)

     1.  Malleolus medialis
Merupakan sebuah ciri yang penting untuk segi medis pergelangan kaki. Mempunyai sebuah pinggir bawah dan permukaan pinggir bawah mempunyai sebuah lekukan disebelah posterior dan merupakan tempat lekat dari ligamentum deltoideum.

2. Permukaan anterior
Merupakan tempat lekat dari kapsula pergelangan kaki. Permukaan posterior beralur untuk tempat lewat tendo muskulus tibialis posterior dan pinggir dari alur merupakan tempat lekat dari retinakulum fleksores.
3. Permukaan posterior
Berhubungan dengan permukaan posterior korpus. Dipisahkan dari permukaan inferior oleh sebuah pinggiran yang tajam dan merupakan tempat lekat dari kapsula sendi pergelangan kaki.

4. Permukaan lateralis
Mempunyai bentuk seperti koma yang merupakan sendi yang sama pada permukaan medialis os talus.

Os Fibula
Merupakan tulang tungkai bawah yang terletak disebelah lateral dan bentuknya lebih kecil sesuai os ulna pada tulang lengan bawah. Arti kata fibula adalah kurus atau kecil. Tulang ini panjang, sangat kurus dan gambaran korpusnya bervariasi diakibatkan oleh cetakan yang bervariasi dari kekuatan otot – otot yang melekat pada tulang tersebut. Tidak urut dalam membentuk sendi pergelangan kaki, dan tulang ini bukan merupakan tulang yang turut menahan berat badan.
Pada fibula bagian ujung bawah disebut malleolus lateralis. Disebelah bawah kira – kira 0,5 cm disebelah bawah medialis, juga letaknya lebih posterior. Sisi – sisinya mendatar, mempunyai permukaan anterior dan posterior yang sempit dan permukaan – permukaan medialis dan lateralis  yang lebih lebar. Permukaan anterior menjadi tempat lekat dari ligamentum talofibularis anterior. Permukaan lateralis terletak subkutan dan berbentuk sebagai penonjolan lubang. Pinggir lateral alur tadi merupakan tempat lekat dari retinakulum. Permukaan sendi yang berbentuk segi tiga pada permukaan medialis bersendi dengan os talus, persendian ini merupakan sebagian dari sendi pergelangan kaki. Fosa malleolaris terletak disebelah belakang permukaan sendi mempunyai banyak foramina vaskularis dibagian atasnya. Pinggir inferior malleolus mempunyai apek yang menjorok kebawah. Disebelah anterior dari apek terdapat sebuah insisura yang merupakan tempat lekat dari ligamentum kalkaneofibularis.(Anatomi fisiologi untuk siswa perawat, 1997).




Patologi Fraktur

A. Klasifikasi Fraktur
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik, kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri, dan jaringan lunak di sekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang. Ada beberapa istilah yang dipakai untuk menjelaskan  tipe fraktur.
1. Fraktur tranversal
Fraktur transversal adalah fraktur yang garis patahnya horizontal  lurus pada tulang.
2. Fraktur longitudinal
adalah fraktur yang garis patahnya vertikal pada tulang. 
                  3. Fraktur segmental
adalah dua fraktur berdekatan pada satu tulang yang menyebabkan terpisahnya segmen tulang itu.
4. Fraktur  kompresi
Fraktur kompresi terjadi ketika dua tulang menumbuk   tulang ketiga yang berada di antaranya, seperti satu vertebra dengan dua vertebra lainnya.
   5.Fraktur greenstick
adalah fraktur tidak sempurna dan sering terjadi pada anak-anak. Korteks sebagian masih utuh, demikian juga periosteum. Fraktur-fraktur ini akan segera sembuh dan segera mengalami re-modelling ke bentuk dan fungsi normal.
6. Fraktur avulsi
Memisahkan satu fragmen tulang pada tempat insersi tendon atau pun ligament.

   B. Deskripsi fraktur
Angulasi dan oposisi tulang adalah dua istilah yang sering dipakai untuk menjelaskan fraktur tulang panjang. Derajat dan arah angulasi dari posisi normal suatu tulang panjang dapat menunjukan derajat keparahan fraktur dan tipe penatalaksanaan yang harus diberikan.
                        Deskripsi fraktur ada dua, yaitu :
a. Fraktur tertutup
Frakur tertutup adalah fraktur dimana kulit tidak  ditembus oleh fragmen tulang, sehingga tempat fraktur tidak    tercemar oleh lingkungan.
   b. Fraktur terbuka
adalah fraktur dimana kulit dari ekstremitas yang terlibat telah ditembus. Konsep penting yang perlu diperhatikan adalah apakah terjadi kontaminasi oleh lingkungan pada tempat terjadinya fraktur tersebut. Fragmen fraktur dapat menembus kulit pada saat terjadinya cedera, terkontaminasi, kemudian kembali hampir pada posisinya semula.




Ilustrasi kasus

Pada taggal 20 November 2013 pasien Ny S datang ke instalasi radiologi RSUD DR.X dengan di antar perawat. Pada saat itu pasien membawa permintaan foto Cruris dengan diagnosa fraktur 1/3 distal fibula sinistra cruris.
Identifikasi pasien adalah sebagai berikut :
Nama                            :   Ny s
Umur                             :   35 tahun
Alamat                           :   Brebes
Permintaan foto              :   Cruris Sinistra
No Radiologi                  :   098765
No RM                          :   -
Tanggal                           :   20 November 2013
Pembahasan 
               Teknik Radiografi.
Berdasarkan yang dilakukan penulis, teknik pemeriksaan pada kasus fraktur 1/3 distal fibula sinistra cruris, adalah sebagai berikut :
Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus pada pemeriksaan cruris, hanya melepas benda-benda yang dapat mengganggu gambaran radiograf.
Persiapan alat dan bahan
a.             Pesawat sinar-x
b.            Kaset  ukuran 35 x 43 cm.
c.             Marker R dan L
d.            Procecing Film
e.             Loud
f.             Meteran
g.            Spon/Sandbag

 Teknik Radiografi

  Proyeksi Antero-Posterior (AP)
       Posisi pasien               : Supine atau duduk diatas meja pemeriksaan dan kedua tungkai lurus.
       Posisi obyek               : Tungkai yang akan difoto diatur true AP, kedua condylus berjarak sama terhadap kaset, serta atur kedua maleolus medial dan lateral sama dengan kaset dan kaset membujur dibawah kaset.
          Titik bidik                   : Pada 1/3 distal cruris.
        Arah sumbu sinar       : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.
        FFD                          : 100 cm.
        Ukuran kaset             : 30 x 40 cm.
        Faktor eksposi           :  kV = 52     mAS =  4
        Kriteria                      : -Tampak profil AP 1/3 distal cruris
                                            - Pada bagian distal artikulatio tibia dan     
                                              fibula sedikit overlap, tapi pada korpus tidak.
                                -Ankle join true AP dan tidak ada rotasi
  Proyeksi Lateral
Posisi pasien                      : Pasien tidur miring diatas meja pemeriksaan dengan tungkai yang akan difoto lurus,dan tungkai yang lain genu fleksi diletakkan didepan tungkai yang sakit dan diganjal.
Posisi obyek                      : Tungkai bawah yang akan difoto diatur true lateral dengan cara mengatur kedua condylus saling superposisi dan kedua maleolus juga saling superposisi.
               Titik bidik                          : Pada 1/3 distal cruris
Arah sumbu sinar               : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.
FFD                                  : 100 cm.
Ukuran kaset                     : 30 x 40 cm.
Faktor eksposi                   : kV = 52      mAS  =  5
Kriteria                              :-Tampak cruris pada posisi lateral
                                                          -Tampak tibia dan fibula saling superposisi.
 -Tampak fibula distal overlep dengan setengah bagian posterior tibia.
Hasil Pembacaan radiograf
ü  Tampak soft tissue pada regio distal os cruris kiri.
ü  Tampak fraktur pada bagian neck distal os cruris pada bagian fibula
ü  Pada bagian distal cruris sedikit overlap
ü  Struktur tulang baik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas didapatka gambaran radiograf seperti di bawah ini :

Gambar 2 Hasil radiograf 1/3 distal cruris sinistra AP

                   Gambar 3 Hasil radiograf 1/3 distal cruris Lateral 


1 komentar:

  1. sangat bermanfaat bagi saya. dan sangat membantu dalam membuat tugas. makasih.

    BalasHapus